|

SJP-Johan Layak Pimpin NTB

Sumbawa Besar, Gaung NTB – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Sumbawa menggelar Musyawarah Daerah (Muskerda) dan Konsolidasi Pemenangan SJP—Johan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2013—2018.
Kegiatan yang digelar di SMKN 1 Sumbawa, Minggu (3/3) ini dihadiri pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Surya Jaya Purnama ST (SJP) dan Johan Rosihan ST—keduanya kader PKS. Selain itu tokoh, kader dan simpatisan, termasuk mantan kader Golkar dan PDIP yang telah berlabel PKS. Adalah Suharto SH—mantan pengurus Golkar Sumbawa dan mantan Ketua Fraksi Golkar di DPRD Sumbawa, dan Abdul Munir SH—mantan ketua DPC PDI-P Sumbawa dan mantan Ketua Fraksi PDIP di DPRD Sumbawa.
Dalam orasi politiknya, Ketua DPD PKS Sumbawa, Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si menyatakan dua figure dan kader PKS yang diusung dalam Pilgub NTB 2013, merupakan generasi masa depan yang telah mewakafkan diri untuk kepentingan rakyat. Ketika partai memerintahkan keduanya menjadi calon gubernur dan wakil gubernur tidak ada kata lain kecuali sami’na watho’na. “SJP—Johan merupakan produk terbaik kaderisasi PKS,” kata Sambirang.
Pihaknya ingin menunjukkan kepada public bahwa PKS telah berhasil dalam kaderisasi, berbeda dengan partai lain yang masih tergantung dengan figure di luar partainya.
SJP-Johan tegas Sambirang, sangat layak menjadi memimpin NTB. Mengapa keduanya harus dari PKS. Sambirang menyebutkan ada 3 kelayakan. Pertama, tidak berasal dari keluarga bermasalah, keduanya adalah prototype keluarga teladan. Menurut Sambirang, keluarga adalah unit Negara yang terkecil. Kalau orang mampu mengontrol, mengendalikan dan memimpin keluarga dengan baik, dia akan mampu memimpin negeri ini.
Kedua, SJP—Johan, lahir dari rahim pergerakan kampus mahasiswa dan pemuda. Usianya hampir sama, enerjik dan telah membuktikan sebagai legislator terbaik NTB saat ini.
Pemimpin yang tidak lahir dari civisme pergerakan, cenderung terlalu kaku dan takut menghadapi aktivitas demonstrans, karena tidak ada kemampuan untuk berdiplomasi dan beragumentasi.
Selanjutnya kelayakan ketiga, SJP—Johan memiliki kemampuan pemetaan wilayah NTB secara jelas yang dalam bahasa PKS adalah ma’rifatul medan, wilayah, dan pengetahuan yang tuntas dengan NTB. Dua periode menjadi anggota DPRD propinsi, membuat mereka mengetahui secara jelas persoalan dari Ampenan—Sape.
Untuk memenangkan Pilgub NTB 2013, Sambirang menyatakan bahwa PKS telah membuktikan diri sebagai petarung sejati. “Keyakinan saya, Pilkada 2013, giliran PKS menjadi pemimpin. Kita sudah pengalaman dukung orang lain, dan selalu menang. Hari ini kami mencoba, karena tidak ada yang tidak mungkin,” tandasnya.
Minimal ada beberapa alasan SJP—Johan bakal menang. Ditegaskan Sambirang, keduanya tidak datang dengan mimpi dan ide yang kosong, mereka datang dengan mengusung “NTB Milik Bersama”.
Selama ini ada kesan NTB milik golongan, keluarga dan orang-orang tertentu. Dengan NTB milik bersama, Semua orang harus dilayani secara adil dan merata. Kedua figure ini juga memiliki kapasitas dan telah terbukti menjadi legislator terbaik. Figure yang berani baik dalam menghadapi masalah maupun mengambil keputusan dengan cepat. “Keduanya merupakan sumber daya terbaik tidak hanya sebagai kader partai, tapi juga sebagai anak bangsa,” cetus Sambirang.
Sementara Calon Gubernur, Surya Jaya Purnama (SJP) didampingi Calon Wakilnya, Johan Rosihan (Johan), menyebutkan kalau keduanya memiliki kesamaan, merupakan pasangan serasi dan bukan atas hasil ‘kawin paksa’. Sejak mahasiswa beber SJP, keduanya sekamar, satu pergerakan mahasiswa dan menikah pada bulan yang sama. Istri keduanya juga bersahabat karena teman sekampus, dan mereka sama-sama dikaruniai 5 orang anak.
Kebersamaan lainnya, saat Pemilihan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Tekhnik Unram, SJP terpilih sebagai Ketua dan Johan Wakilnya. Demikian dengan Muskerda Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim NTB, ketua umumnya SJP dan Sekretaris Umum, Johan Rosihan.
“Dengan kesamaan dan kebersamaan ini, insya Allah tidak akan terjadi konflik di antara kami berdua. Berbeda dengan koalisi dalam Pilkada yang sifatnya sesaat, kawin paksa lalu sebulan cerai,” tukasnya.
Majunya pasangan SJP—Johan, ungkapnya, untuk menjadikan NTB milik bersama. Pasangan ini ingin membangun NTB dalam konteks keimanan yang berbasis nilai-nilai keagamaan dan kearifan local. SJP—Johan juga ingin membangun kesetaraan, bahwa masyarakat NTB itu sama, dan NTB sejajar dengan daerah lainnya. Selain itu ingin membangun NTB secara mandiri tidak lagi tergantung dengan pihak lain. “Insya Allah akan kami buktikan,” demikian SJP.

Posted by PKS Kota Mataram on 07.00. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "SJP-Johan Layak Pimpin NTB"

Leave a reply

Berikan komentar, saran dan kritik anda yang membangun.