HNW: Pemimpin Harus Dekat dan Rangkul Rakyat
INILAH.COM, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat
Nur Wahid mengatakan pemimpin harus rangkul rakyatnya dalam keadaan apa
pun.
"Pemimpin itu harus dekat dengan rakyat, menyapa rakyat, merangkul mereka dalam suka dan dukanya. Kini, Johar yang katanya sering disebut 'daerah tawuran antarwarga', pemimpin jangan hanya berada di kantor saja. Pasti, warga tidak mau setiap harinya tawuran, mereka ingin aman dan damai," ujar Hidayat di Kramat Sentiong, Jakarta, Selasa, (26/6/2012).
Hidayat melanjutkan, seharusnya pemimpin terjun langsung ke lapang melihat kondisi dan keadaan masyarakatnya. "Nah pemimpin harus datang ke lapangan jangan cuma teriak tapi dengarkan langsung dari mereka. Harus menyampaikan solusi dengan kemampuan pemerintah kepada rakyat. Kata kuncinya adalah mendengarkan masalah rakyat, apresiasi masukan dari warga," terang mantan Ketua MPR RI.
Selain itu, ia juga mengingatkan kegiatan sosial bukanlah dijadikan sebagai alat penunggang politik. Sebab, politik itu bukan hanya semata kegiatan politik murni saja, melainkan memberikan kepedulian kepada masyarakat. "Jelas politik bukan hanya kepentingan politik murni, tetapi juga untuk kepentingan menghadirkan kepedulian terhadap rakyat," tandasnya.[bay]
"Pemimpin itu harus dekat dengan rakyat, menyapa rakyat, merangkul mereka dalam suka dan dukanya. Kini, Johar yang katanya sering disebut 'daerah tawuran antarwarga', pemimpin jangan hanya berada di kantor saja. Pasti, warga tidak mau setiap harinya tawuran, mereka ingin aman dan damai," ujar Hidayat di Kramat Sentiong, Jakarta, Selasa, (26/6/2012).
Hidayat melanjutkan, seharusnya pemimpin terjun langsung ke lapang melihat kondisi dan keadaan masyarakatnya. "Nah pemimpin harus datang ke lapangan jangan cuma teriak tapi dengarkan langsung dari mereka. Harus menyampaikan solusi dengan kemampuan pemerintah kepada rakyat. Kata kuncinya adalah mendengarkan masalah rakyat, apresiasi masukan dari warga," terang mantan Ketua MPR RI.
Selain itu, ia juga mengingatkan kegiatan sosial bukanlah dijadikan sebagai alat penunggang politik. Sebab, politik itu bukan hanya semata kegiatan politik murni saja, melainkan memberikan kepedulian kepada masyarakat. "Jelas politik bukan hanya kepentingan politik murni, tetapi juga untuk kepentingan menghadirkan kepedulian terhadap rakyat," tandasnya.[bay]
Posted by PKS Kota Mataram
on 06.38. Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response