Hidayat: Batik Simbol Tradisi dan Modernisasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --
Pada Pemilukada DKI Jakarta kali ini, ada hal berbeda yang
diperlihatkan para pasangan kandidat cagub-cawagub yakni seragam yang
dikenakan sebagai icon/ciri khas masing-masing kandidat.
Di
antara enam pasang kandidat ada dia pasang calon yang menggunakan
seragam sebagai ciri khas dalam pemilukada tahun 2012 ini. Pasangan yang
menggunakan seragam tersebut adalah Joko Widodo - Basuki Tjahja Purnama
dan Hidayat Nurwahid - Didik J Rachbini.
Setelah sebelumnya
pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahja (Ahok) memproklamirkan
diri dengan seragam khas kemja kotak-kotaknya, kemudian disusul oleh
pasangan Hidayat Nurwahid - Didik J Rachbini dengan batik oranye-nya.
Saat
ditanya apakah ada persaingan dengan kandidat lain dalam penggunaan
seragam ini, Hidayat menjawab tidak persaingan antara dirinya dan
Jokowi. "Tidaklah, antara kita (HNW-Jokowi) tidak ada persaingan, kita
berteman,"kata Hidayat kepada wartawan seusai penandatangan Pakta
Integritas di KPK, Kamis (14/06/2012).
Hidayat mengatakan bahwa
penggunaan seragam Batik pada pemilukada kali ini adalah sebagai simbol
dari tradisi Indonesia yang beraneka ragam. Jakarta sebagai ibu kota
negara merupakan simbol nasional dimana terdapat keberagaman di
dalamnya.
"Batik merupakan tradisi Indonesia, yang menyimbolkan
keberagaman, memakai batik berarti ikut menjaga tradisi, melanjutkan
tradisi serta mengembangkannya, batik bukan sesuatu yang statis, tapi
sesuatu yang dinamis dan terus berkembang," tuturnya
Hidayat melanjutkan, batik merupakan tradisi Indonesia telah diakui oleh dunia internasional sebagai warisan budaya Indonesia.
"Memakai
batik ini, menjadikan kami sebagai simbolisasi dari, tradisi dan
modernisasi serta kemampuan untuk menerima, sekaligus keunggulan sebagai
budaya yang diterima oleh dunia internasional," ujarnya.
Posted by PKS Kota Mataram
on 03.26. Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response