Sumbawa Besar, Gaung NTB – Banyak kalangan yang meragukan pasangan SJP—Johan
akan memenangi Pilgub NTB 2013. Pasangan ini justru dikesankan sebagai pasangan
‘penghibur’ yang akan meramaikan pesta demokrasi. Bahkan pasangan ini terkesan
‘terpaksa’ dibentuk, setelah lamaran PKS ditolak figure lain, di samping parpol
yang dijadikan target berkoalisi dengan PKS telah merapat ke parpol dan figure
lain.
Dikonfirmasi hal ini, Calon Gubernur NTB, Surya Jaya Purnama (SJP) saat
menghadiri Muskerda DPD PKS Sumbawa, Minggu (3/3), menegaskan, bahwa mereka
tidak perduli dengan kesan orang, karena yang ditargetkan saat ini adalah
memenangi Pilgub. “Kami tidak sibuk dengan kesan dan apa yang dipikirkan orang,
kami berpikir maju untuk menang,” ujarnya.
PKS mengusung kadernya sendiri ungkap SJP, dengan beberapa alasan. Selama
ini PKS kerap menitipkan agenda perubahan kepada orang lain termasuk TGB (M
Zainul Majdi). Namun selama menjadi Gubernur NTB, ada beberapa program atau
agenda yang tidak mampu diselesaikan TGB, sehingga PKS merasa perlu untuk
mengerjakannya sendiri. Ia mencontohkan, kontrak politik dengan TGB terkait
IPM, agar membawa NTB pada poisisi papan tengah antara urutan 15—25.
Kenyataannya NTB masih berada di urutan 32 dari 33 propinsi.
Dalam konteks IPM ini TGB telah gagal. Kemudian kontrak politik lainnya
adalah membangun konsolidasi umat, salah satunya menyelesaikan persoalan antara
Anjani dan Pancor. Tapi sampai sekarang ini persoalan itu belum selesai. “Ini
bukan kami kecewa, tapi yang kita bicarakan adalah bagaimana mengurus rakyat,”
tukas SJP.
Disinggung mengenai citra PKS menyusul kasus Sapi Impor yang melibatkan
Presiden PKS, Luthfi Hasan, akan berdampak pada perolehan suara SJP—Johan pada
Pilgub NTB, Ia menyatakan tidak risau. Kasus itu menurut SJP telah berbalik
menjadi rasa simpati rakyat. Buktinya Paket Gubernur Jawa Barat yang diusung
PKS, belum lama ini berhasil menang. “Masyarakat sudah sangat cerdas,” ujarnya.
Ditambahkan Johan Rosihan, yang paling siap memenangkan Pilkada adalah
pasangan SJP–Johan.
PKS tidak main-main mengusung kadernya, karena siap maju sudah pasti untuk menang. “Kami tidak mungkin menjual kepala kader kami hanya sekedar main-main, kami punya sikap,” tandasnya.
PKS tidak main-main mengusung kadernya, karena siap maju sudah pasti untuk menang. “Kami tidak mungkin menjual kepala kader kami hanya sekedar main-main, kami punya sikap,” tandasnya.
PKS sangat konsisten. ketika pihak lain sibuk dengan koalisi, PKS sejak awal
telah mengeluarkan 4 tokoh untuk menjadi calon pemimpin NTB, dan SJP—Johan
termasuk di dalamnya. Persoalan bahwa PKS pernah melamar atau sebaliknya
dilamar, kata Johan, merupakan proses demokrasi dan negosiasi politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar, saran dan kritik anda yang membangun.