Hidayat: Dukungan untuk Saya Meningkat, Banyak yang Galau
REPUBLIKA, JAKARTA - Semakin tingginya dukungan masyarakat
terhadap pencalonan Hidayat Nurwahid-Didik J. Rachbini sebagai calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, menurut Hidayat, membuat banyak
pihak yang terusik.
Hal tersebut disampaikan Hidayat di sela-sela temu tokoh dan
pengobatan gratis di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (2/7).
Hidayat menyebut beberapa bukti tentang kegalauan sejumlah pihak. Di
beberapa tempat, spanduk-spanduk Hidayat-Didik banyak yang ditutupi
bagian kepalanya dan diganti dengan gambar kepala kandidat lainnya.
"Hal ini menandakan ada pihak-pihak yang galau dengan semakin tingginya akseptabilitas warga terhadap kami," kata Hidayat.
Mantan ketua MPR RI tersebut sangat menyesalkan aksi vandalisme yang
terjadi, karena menurutnya demokrasi di DKI Jakarta bisa dilakukan
dengan cara-cara yang elegan dan hal itu akan menjadi ukuran kualitas
demokrasi di Indonesia.
Hidayat juga menyesalkan masih adanya fitnah yang menimpa dirinya
bahwa dirinya anti-Maulid, padahal ia kerap mengisi ceramah Maulid Nabi
Muhammad SAW di banyak tempat. Ia juga menyesalkan adanya tuduhan yang
mengatakan dirinya antikeberagaman, padahal Hidayat banyak memiliki
kolega nonmuslim.
"Waktu saya menjadi ketua MPR, anggota saya ada yang non muslim.
Semua agama pernah menjadi anggota saya, semua suku pernah menjadi
anggota saya. Parta politik yang sekuler pernah menjadi anggota saya dan
tidak pernah ada masalah," jelas ketua MPR RI periode 2004-2009
tersebut.
Fitnah-fitnah tersebut, menurut Hidayat, menandakan adanya
pihak-pihak yang tidak berkenan dengan semakin tingginya penerimaan
masyarakat terhadap dirinya.
"Ini menandakan ada pihak-pihak yang galau dengan elektabilitas kita
yang semakin meninggi, popularitas kita yang semakin meninggi dan
akseptabilitas publik juga semakin meninggi," cetus Hidayat.
Pengobatan Gratis Bukan Politik Uang
Terkait banyaknya kegiatan pengobatan gratis yang dilakukan sejumlah
kandidat, Hidayat menegaskan, pengobatan gratis bukanlah bentuk politik
uang karena Panwaslu sudah mengatakan pengobatan gratis tidak termasuk
politik uang. "Dan itu sudah dikatakan oleh ketuanya langsung,"
imbuhnya.
Lebih jauh Hidayat mengatakan, dirinya tidak menyelenggarakan pengobatan gratis tersebut, melainkan relawan dan pendukungnya.
"Saya tidak membagikan uang. Saya juga tidak menyelenggarakan sendiri dan Panwaslu juga mengatakan ini bukan money politic. Saya kira itu semua sudah jelas," pungkas Hidayat.
Posted by PKS Kota Mataram
on 06.35. Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response