Kebijakan Salah Kaprah
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mengarahkan agar kendaraan dinas
(randis) beralih menggunakan bahan bakar pertamax dari bahan bakar
bersubsidi (premium) sebagai upaya untuk menghemat energi. Meskipun
kebijakan tersebut belum dilaksanakan di lingkup Pemprov NTB, kebijakan
presiden tersebut dinilai dapat membebani APBD.
‘’Kami mendukung upaya pengiritan. Salah satunya dengan
mengurangi penggunaan kendaraan untuk para pejabat, kecuali penggunaan
kendaraan operasional untuk menangani pelayanan publik,” terang Wakil
Ketua DPRD NTB Suryadi Jaya Purnama, ST di Mataram, Jumat (22/6).
Ia menilai, kebijakan pemerintah pusat tersebut salah
kaprah. Dimana kebijakan tersebut di satu sisi menghemat belanja subsidi
BBM, tetapi memboroskan belanja BBM untuk kendaraan dinas. “Jadi ini
sama saja. Itu salah kaprah,” cetusnya. Pemerintah seharusnya tegas
dalam hal ini, BBM naik atau tidak. Bahkan politisi PKS ini menilai
keputusan pemerintah tersebut banci.
Suryadi juga mengatakan bahwa BBM non-subsidi tidak hanya
dijual oleh Pertamina tetapi juga perusahaan asing. Dikhawatirkan
justru pemerintah atau kendaraan plat merah lebih memilih membeli BBM
non-subsidi dari perusahaan asing sehingga devisa akan menguap keluar.
(yan)
Posted by PKS Kota Mataram
on 16.15. Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response