Hidayat Nur Wahid Dan Didik J Rachbini. |
JAKARTA, KOMPAS.com -
Seniman pendiri Kelompok Penyanyi Jalanan atau KPJ yang memiliki
jaringan pengamen di pelosok Ibu Kota, telah menentukan sikap
politiknya, yakni memberikan dukungan kepada pasangan Hidayat
Nurwahid-Didik J Rachbini pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Koordinator
Relawan Hidayat, Dr Zulkieflimansyah di Jakarta, Senin (23/4/2012),
menjelaskan pihaknya bersyukur karena pendukung Hidayat tidak hanya dari
PKS.
"Tampilnya pasangan Hidayat-Didik jelas meningkatkan
kualitas demokrasi di Jakarta karena juga memperluas partisipasi warga
pinggiran," katanya.
Menurut Anto Baret, Jakarta butuh pemimpin jujur dan berani, dan tidak tergantung tekanan para pemodal atau preman.
"Sifat
itu ada pada Hidayat Nur Wahid, tokoh muda yang telah terbukti mampu
memimpin sebagai Ketua MPR. MPR yang melantik Presiden, kan?" kata Anto
spontan di tengah kemeriahan acara Tasyakur Relawan Hidayat di Warung
Apresiasi Bulungan, Jakarta, Minggu (22/4/2012) malam.
Anto
tampil bersama band KPJ senior menyanyikan lagu "Negeri Linglung" dan
"Banjir Lumpur", khusus sebagai hadiah ulang tahun Hidayat Nur Wahid 8
April 1960 dan pencalonannya sebagai Gubernur DKI untuk periode
2012-2017.
"Sebenarnya ada kandidat lain yang pernah datang
mau mampir ke sini, tapi saya lebih sreg dengan Hidayat. Sejak dulu dia
dukung eksistensi seniman jalanan," kata Anto yang mengubah lokasi
pembuangan sampah 30 tahun lalu, jadi pusat kreasi dan wirausaha kaum
pinggiran.
Selain Anto KPJ, tampil juga Mang Ane dan grup Mandi Lima Kali yang berbasis di Kalimalang.
Grup
pengamen jalanan itu berduet bersama Jhon Dayat, penggubah lagu "Ayo
Beresin Jakarta" yang semakin populer di media sosial Youtube.
"Saya
gubah lagu khusus untuk Bang Hidayat, karena dia cocok, jujur pantang
khianat, susah senang bersama rakyat. Rumah Hidayat kemarin kebanjiran.
Coba, mana ada Cagub lain yang pernah merasakan derita rakyat
kebanjiran?" kata Jhon, seniman penyanyi penerus gaya Gombloh.
Mang Ane dan kaum pengamen Ibu Kota siap memopulerkan lagu "Ayo Beresin Jakarta" ke gang-gang dan angkutan kota.
"Tapi,
kami berusaha santun dan tidak memaksa. Kami berkarya, bukan mengemis
atau merampok. Itu yang kami lihat dari sosok Hidayat," kata Mang Ane
yang pernah mendapat penghargaan karena sukses membina anak-anak jalanan
di sekitar Banjir Kanal Timur, agar beralih profesi menjadi seniman
produktif.
Menurut Zulkieflimansyah, pendukung Hidayat
datang dari beragam lapisan. Antara lain Jaringan Silaturahim Sahabat
Pendekar (Tanah Abang), Himpunan Masyarakat Cakung, Kampung Petugas
Pemungut Sampah (Setiabudi), Tokoh Karang Taruna Koja, Korlap FPI
Cilincing-Tanjung Priuk, Klub Sepeda Ontel Oranye (Kemayoran), pengurus
RT di Jelambar, dan kampung kumuh di Grogol Petampuran. Kemudian, The
Jak Mania, Klub Sepakbola Joglo.
"Laskar Orange dari
kalangan muda sampai Paguyuban Mantan Bandar Togel yang Tobat di Mampang
serta Perhimpunan Mantan Orang Gila yang sudah waras ikut gabung.
Mereka komunitas yg berserakan dan terpinggirkan. Sekarang menginginkan
perubahan," kata Parasto, koordinator penggalangan komunitas marjinal.
Ia
mengatakan, pendukung Hidayat juga dari PAN karena simpati dengan Didik
Rachbini, termasuk warga non-partai yang selama ini apolitis atau
Golput.
"Di samping itu, PKS juga semakin solid. Tokoh
senior semisal Suripto dan Abu Ridha bisa berbaur dengan mantan Ketua
BEM dan para aktivis yang kini jadi eksekutif dan profesional muda,"
demikian Zulkieflimansyah.
Sebenarnya ada kandidat lain yang pernah datang mau mampir ke sini, tapi saya lebih sreg dengan Hidayat. Sejak dulu dia dukung eksistensi seniman jalanan-- Anto Baret
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar, saran dan kritik anda yang membangun.