Menumbuhkan Kemampuan Menguasai Masyarakat
Penguasaan masyarakat akan sangat tergantung pada tumbuhnya lima jenis kader dakwah sebagai berikut,
Pertama, al khatib al jamahiriy, tumbuhnya para khutaba
yang bersemangat, yaitu mereka yang mampu menyampaikan pesan-pesan
Islam dengan jelas dan terang, penuh gairah dan dinamika. Para khatib
bersemangat muda yang menyampaikan hikmah (pengetahuan) orang-orang tua
yang penuh pengalaman (hikmatus syuyukh fi hamasatus syabab). Bukan semangat orang tua dengan pengetahuan pemuda yang cetek.
Para khutaba ini hendaknya mampu melakukan tahridh (pengerahan massa) dan menumbuhkan tahmis (semangat) berdasarkan iman dan pengetahuan bukan emosi dan kebencian.
Kedua, al faqih asy sya’biy, orang-orang
faqih di tengah masyarakat, yaitu para ulama yang takut pada Allah dan
hidup di tengah-tengah masyarakat, memberikan bimbingan dan fatwa-fatwa
yang lurus dan benar tentang masalah yang dihadapi masyarakat. Menjadi
pendidik dan tempat bertanya yang tidak menimbulkan keraguan dan
perpecahan. Selalu menghidupkan toleransi antar mazhab (fiqh) yang
menjadi titik temu yang mempersatukan ummat. Dari itu ia senantiasa
dicintai, didukung dan dibela oleh masyarakatnya. Khotib jamahiriy menjadi pendorong masyarakat ke jalan Alloh sedang faqih sya’biy membimbing masyarakat dalam jalan Alloh. Dia bukan faqih jetset yang memberi fatwa berdasarkan order, tetapi benar-benar menyuarakan pimpinan Allah dan RasulNya.
Ketiga, al amal atau at ta’awuni al khairiy,
aktifitas kejama’ahan sosial. Tujuan utama dari aktifitas ini adalah
memfungsikan masjid-masjid sesuai dengan bimbingan Rasululloh. Untuk itu
harus dibuat kerjasama sosial dengan berbagai lapisan masyarakat untuk
mendekatkan ummat pada masjid. Sasaran program ini adalah ta’zizud da’iyah, memperkuat
para da’i sebagai pelopor di berbagai bidang. Para da’i kita hendaknya
disokong sepenuhnya agar mampu menyantuni massa umat sehingga ia
memiliki gengsi dan prestise yang tinggi yang membuat umat ikut pada
arahannya. Biasanya masyarakat kita sangat patuh bila dakwah dimulai
dengan santunan yang memperhatikan kebutuhan mereka.
Keempat, masyru’ al iqtishodis sya’biy, menumbuhkan
ekonomi masyarakat kecil. Harakah dakwah harus turut meningkatkan taraf
ekonomi umat Islam yang pada umumnya masih sangat lemah. Usaha-usaha
ekonomi hendaknya usaha yang ringan, mudah dijangkau dan memasyarakat.
Berbagai klub, perhimpunan atau organisasi ekonomi kecil perlu
ditumbuhkan dan dibimbing oleh para da’i yang sekaligus menjadi
pembimbing rohani mereka. Sasaran program ini adalah agar masyarakat
pendukung da’wah dapat iktifa’ dzati (berdikari) di satu sisi dan di sisi lain bisa mengendalikan laju ekonomi secara keseluruhan.
Kelima, al i’lam as sya’biy, penerangan yang memasyarakat. Potensi i’lam hendaknya tumbuh dari orang-orang yang memahami aqidah, fikrah dan manhaj serta mundhabith (disiplin) kebijaksanaan jama’ah, agar pembentukan ra’yul ‘aam
(opini umum) sesuai dengan rancangan da’wah. Sebab bidang ini merupakan
titik rawan amni suatu gerakan da’wah. Pers yang ditumbuhkan dari dalam
adalah pers yang murah dan mudah dibaca oleh masyarakat. Bukan
penampilan elite yang membuat umat enggan membacanya atau menyedot
potensi harakah dalam mengerjakannya. Yang penting bukan nama besar
tetapi kemampuan menyebar dan meluas dengan cepat dalam berbagai
bentuknya yang ringan; buletin, brosur, maklumat, majalah, koran dan
aneka bentuk lainnya yang murah dan terjangkau, menyebar dari berbagai
sumber dan dikerjakan cukup oleh setiap rumah tangga.
Selain itu perlu juga menyokong pers
umat Islam yang telah ada agar memiliki ruh dan fikrah Islami. Para
pakar jama’ah dakwah hendaknya menyumbangkan tulisan-tulisan bermutu
pada pers yang dimiliki umat Islam. Bila perlu kita mampu menumbuhkan
pers kaum muslimin menjadi pers harakah. Yaitu pers yang dikendalikan
oleh personil harakah kita.
Dalam i’lam sya’bi perlu pula dimunculkan pendidikan Islam melalui radio-radio, televisi dan sebagainya. Tentu melalui thariqah yang mungkin bisa ditempuh dengan tidak meninggalkan unsur-unsur syar’i dalam penyajiannya.
Posted by PKS Kota Mataram
on 08.37. Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response